Keunikan Masjid Tua Jila Ul Qulub, Masjid Peninggalan Sultan Buton VII

In Baubau, Budaya, TERKINI

BAUBAU, WARAWARANEWS.com – Kesultanan Buton merupakan salah satu kerajaan yang besar dalam mensyiarkan agama islam dimasanya.

Ini terbukti ditemukan bangunan masjid tua Jila Ul Qulub berusia sekitar 5 abad yang merupakan peninggalan dari Sultan Buton ke 7, Sultan La Saparagau, di tahun 1645.

“Masjid ini didirikan pada tahun 1645-1646 di zaman Sultan ke 7, Sultan La Saparagau,” kata seorang pengurus khatib masjid, La Ode Muhamad Abduh, Selasa (2/4/2024).

Lokasi masjid Jila Ul Qulub berada di Keluruhan Bukit Wolio Indah, Kecamatan Wolio, dan lokasinya agak jauh dari banteng Keraton Kesultanan Buton.

Menurut sejarah, pembangunan masjid ini dilatar belakangi bertambahnya populasi penduduk yang mulai ramai di perkampungan Sorawolio.

Sehingga sultan saat itu, Sultan La Saparagau memekarkan wilayah tersebut dengan mendirikan benteng Sorawolio bersamaan dengan masjidnya, yakni Masjid Jila Ul Qulub.

Bentuk bangunan masjid ini sangat unik, lebarnya sekitar 9 meter dan panjangnya 12 meter. Kemudian dinding masjid mempunyai ketebalan sekitar 50 sentimeter dengan tinggi sekitar 2 meter.

Diduga dinding masjid tersebut terbuat dari batu kapur bercampur dengan putih telur ayam sehingga permukaan dindingnya tidak merata.

“Usia masjid ini tidak jauh berbeda dengan benteng keraton Buton,” ujar Abduh.

Pada masa Sultan, masjid tersebut sering digunakan masyarakat untuk menjalankan ibadah setiap harinya.

Namun seiring dengan bertambahnya waktu, karena situasi politik, masyarakat yang berada disekitar pegunungan dan pelosok-pelosok termasuk pekampungan sorawolio disuruh pindah mendekat ke kota dekat benteng keraton.

“Sehingga masjid ini terbengkalai, atapnya sudah ambruk hanya dindingnya saja yang masih kokoh berdiri, sekitar ¾ lah badan masjid yang ada, ” ucap Abduh.

Pada tahun 2016, masjid ini kembali dibersihkan dan kembali didirikan serta direnovasi kembali seperti bentuk aslinya.

“Kami berkoordinasi dengan cagar budaya nasional memberikan masukan dengan mempertahankan bentuk aslinya, sehingga kita banyak gunakan kerangka kayu atapnya,” tuturnya.

Terlihat masjid ini seperti bentuk aslinya. Dindingnya yang kokoh masih berdiri dengan warna putih. Dibagian atas dinding dibuatkan jarring-jaring kayu dan didalam masjid terdapat 4 tiang.

Selain itu masjid ini mempunyai tiga pintu, satu pintu utama di bagian depan dan dua pintu kecil dibagian samping.

Bentuk pintunya pun dibuat seperti pintu zaman dulu dengan mengunci pintu dengan menggunakan palang kayu.

LAlu dibagian depan terdapat dua jendela kecil. Masjid ini juga mempunyai pengurus masjid yang dilantik secara adat oleh Kesultanan Buton yang terdiri dari satu Imam, dua Khatib dan beberapa Moji yang bertugas mengurus dan menyelenggarakan ibadah di masjid.

“Kita pertahankan bentuk asilnya karena kita menjaga historinya dan kita pertahankan dan menjaganya nilai-nilai sejarahnya,” kata Abduh.

Kini masjid Jila Ul Qulub sudha digunakan masyarakat, selain digunakan untuk ibadah setiap harinya, masjid kini juga menjadi destinasi wisata religi selain masjid Keraton Kesultanan Buton.

Join Our Newsletter!

Love Daynight? We love to tell you about our new stuff. Subscribe to newsletter!

You may also read!

Kejari Baubau Tetapkan Kadis Pertanian Baubau Sebagai Tersangka Korupsi Pengadaan Benih Padi  

BAUBAU, WARAWARANEWS.com – Kejaksaan Negeri Baubau menetapkan Kadis Pertanian Kota Baubau, Muhamad Rais sebagai tersangka korupsi pengadaan benih padi

Read More...

Plafon Puskesmas Bungi Ambruk, Anggota DPRD Hasan Basri Minta Pemkot Baubau Renovasi

BAUBAU, WARAWARANEWS.com - Anggota Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Hasan Basri temukan plafon ruangan rawat inap Puskesmas Bungi ambruk

Read More...

Masyarakat Butuh Bantuan, Anggota DPRD Baubau Respon Cepat

BAUBAU, WARAWARANEWS. com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Baubau Sulawesi Tenggara (Sultra) Hasan Basri melakukan aksi

Read More...

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Mobile Sliding Menu