BAUBAU, WARAWARANEWS.com – Belasan siswa salah satu SMPN di Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, ditemukan membuka situs dan video porno di dalam ponselnya.
Bukan itu saja, petugas kepolisian juga menemukan satu siswa membuka situs judi online dan seorang siswa membawa sajam dalam tasnya.
“Kita menemukan ada beberapa siswa membawa handphone. Setelah kita memeriksa isi HP, ditemukan ada beberapa yang pernah atau sering membuka situs-situs yang belum pantas buat anak seumuran SMP,” kata Kapolres Buton Tengah, AKBP Wahyu Adi Waluyo, usai melakukan sidak di sekolah, Rabu (9/10/2024).
Sebelumnya beberapa petugas kepolisian bersama dengan tim dari pemerintah daerah Kabupaten Buton Tengah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ponsel pelajar SMP.
Sidak ini dilakukan untuk pencegahan kasus mengungkapkan hal-hal seksual yang marak terjadi pada anak di bawah umur.
Petugas kemudian masuk ke kelas dan memeriksa satu per satu ponsel siswa. Petugas melakukan penulusuran di riwayat pencarian YouTube dan juga Google Chrome.
Hasilnya, petugas menemukan riwayat pencarian situs porno di HP milik beberapa siswa perempuan dan laki-laki.
Kemudian petugas juga menemukan seorang pelajar yang pernah membuka situs judi online. Kebanyakan para pelajar beralasan bahwa HP-nya sering dipinjam kakak atau teman-temannya yang lain.
Selain itu, petugas juga menemukan seorang pelajar SMP masuk dalam grup WhatsApp khusus konten porno yang anggotanya mencapai sekitar 400 orang.
Petugas juga mendapatkan seorang siswa menyimpan senjata tajam celurit dalam tasnya.
“Yang didapat dalam handphone-nya ada judi (online), porno, dan ada juga yang masuk dalam grup WhatsApp,” ujar Wahyu.
Pelajar tersebut kemudian diberikan pembinaan lebih lanjut dari pihak kepolisian.
“Kita akan memberikan pembinaan, Kepala sekolah dan Kepala Dinas Pendidikan akan memanggil orangtuanya dan dari pihak sekolah dan polres akan memberikan arahan,” ucap Wahyu.
Sementara itu, Pj Bupati Buton Tengah, Kostantinus Bukide, yang ikut juga melakukan sidak di sekolah mengaku terkejut dengan temuan tersebut.
“Itu sangat terpengaruh karena ini kayak fenomena gunung es. Ini sekolah baru sudah ada beberapa didapat sementara jumlah sekolah itu ratusan,” kata Kostantinus.
Menurutnya ,temuan ini akan menjadi catatan dan akan memberikan pembinaan yang lebih baik kepada para siswa.
“Esok atau paling lambat lusa, Kadis Pendidikan akan mengumpulkan seluruh orangtua siswa,” ujarnya.
Ia telah memberitahukan ke kepala sekolah bahwa ponsel tidak dibutuhkan selama proses belajar mengajar di sekolah. Dia meminta siswa dilarang membawa ponsel di sekolah.
“Guru secara kontinu melakukan razia handphone, jadi secara rutin melakukan pemeriksaan tadi juga ditemukan sajam, ini potensi yang bisa timbulkan kerawanan,” ucap Kostantinus.