JAKARTA, WARAWARANEWS.com – Sosok Putri Ariani ramai dibicarakan usai mendapat golden buzzer dari Simon Cowell di America’s Got Talent season 18.
Lebih menakjubkan lagi, Putri mendapat golden buzzer setelah menyanyikan lagunya sendiri berjudul Loneliness sambil memainkan piano.
Penyanyi Putri Ariani ramai dibicarakan warganet setelah kiprahnya di audisi America’s Got Talent (OGT) musim ke-18, karena berhasil mendapatkan golden buzzer dari Simon Cowell dan berhak melaju langsung ke babak semifinal AGT 2023.
Diketahui, Putri Ariani merupakan salah seorang siswi kelas XI di SMK Negeri 2 Kasihan, Bantul, atau dikenal SMM Yogyakarta.
Kepala SMKN 2 Kasihan, Agus Suranto menyampaikan, Putri satu-satunya siswi disabilitas satu angkatan. Untuk satu sekolah ada dua orang.
Dikatakannya, sosok putri selama ini siswi yang ingin mengembangkan bakatnya di berbagai arah. Sekola mewajibkan siswa mengambil satu instrumen major.
Tapi, untuk perluasan kompetensi pihaknya memberikan kebebasan kepada seluruh muridnya. Dalam kelompok orkestra sebagai pemain flute, perempuan kelahiran 31 Desember 2005 itu juga tak terjebak dalam star syndrome.
Meski sudah terkenal di tingkat nasional, dan juga mengeluarkan album. Sebuah album penuh bertajuk Melihat dengan Hati yang dirilis pada 16 Oktober 2020 lalu.
Bahkan, jika mengetik nama Putri Ariani di YouTube ada banyak sekali videonya.
Saat audisi America’s Got Talent, Putri membawakan lagu ciptaannya sendiri, dan diminta Simon membawakan lagu kedua.
Meski segudang prestasi, Agus menilai Putri tak terlihat menonjol di antara teman-teman satu sekolahnya, dan tetap seperti layaknya murid pada umumnya.
“Dia anaknya memang suka tantangan. Di internal SMM, dia sebagai siswa. Sehingga tahu menempatkan diri,” kata Agus.
“Saat diorkestra dia menempatkan sebagai pemain. Di kelas menempatkan sebagai siswa,” kata dia.
Dijelaskannya, tidak ada teknik khusus membantu murid disabilitas seperti putri. Menurut dia, dengan adanya siswa disabilitas bisa menjadikan tantangan bagi guru.
“Melihat karakteristik Putri, justru menjadi tantangan bagi kami untuk memunculkan strategi baru. Tidak ada guru khusus,” kata dia.
Agus mengatakan, komunikasi dengan orangtua yang anaknya disabilitas menjadi kunci keberhasilan pembelajaran. Bahkan SMK N 2 Kasihan beberapa tahun lalu memiliki murid autis bisa lulus dengan baik.
“Orangtua antar jemput setiap hari dan ketemu terus setiap hari. Terus ini integrasi beberapa faktor, Putri walaupun levelnya sudah seperti itu (terkenal) dari sisi akademik bagus dia itu,” kata Agus.
“Jadi bukan karena dia eksis di luar kemudian tidak seimbang, justru tetap harmonis,” kata dia.
Putri berangkat ke Los Angeles, AS untuk mengikuti AGT 2023 sejak beberapa waktu lalu. Dia tetap mengerjakan tugas sekolah secara daring.
Sekolah mengizinkan, termasuk Pemerintah Indonesia.
“Selama di luar negeri dia tetap mengerjakan tugas dan belajar secara jarak jauh,” kata dia.
Harapannya Putri bisa menginspirasi anak yang lain, kalau ingin maju tidak ada satu hal pun bisa menjadi halangan. Agus juga bisa tetap rendah hati, terus belajar, dan tidak gentar menghadapi segala tantangan.
“Semoga membawa nama harum Indonesia di kancah internasional,” kata dia.
Ayah Berhenti Kerja
Sebenarnya ini bukan kali pertama Putri mengikuti ajang pencarian bakat. Di tahun 2014 Putri pernah mengikuti ajang Indonesia’s Got Talent, Saat itu Putri juga berhasil memukau para juri, diantaranya Ari Lasso dan Anggun dan keluar sebagai juara pertama season kedua ajang tersebut.
Putri mengaku keberhasilannya waktu itu tak lepas dari peran orangtuanya.
“Putri ingin ngucapin terima kasih sama papa, karena dukungan papa terhadap Putri besar sekali,” kata Putri dikutip dari YouTube Indonesia’s Got Talent.
“Sampai-sampai papa berhenti kerja ya,” imbuhnya yang saat itu belum berusia 10 tahun.
Ayah Putri, Ismawan Kurnianto mengatakan bahwa keputusannya mundur dari pekerjaan itu karena ingin sepenuhnya mendukung impian putrinya.
“Saya mengambil keputusan untuk berhenti bekerja karena Putri lebih membutuhkan saya ada disisinya,” ujar Ismawan.
Sebagai orangtua, Ismawan senang saat melihat Putrinya saat itu tumbuh menjadi pribadi yang lebih percaya diri.
“Buat saya Putri sudah menjadi juara, dia sudah menjadi pribadi yang lebih percaya diri, lebih mandiri,” kata Ismawan. (kompas.com)