BAUBAU, WARAWARANEWS.com – Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Razilu melakukan kunjungan kerja di Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Baubau, Sabtu (10/6/2023).
Dalam kunjungan tersebut, Razilu memberikan penguatan pembangunan Zona Integritas menuju wilayah Bebas dari Korupsi (WBK).
“Kunjungan saya dikota Baubau ini hanya untuk memberikan penguatan kepada Bapas Baubau,” kata Razilu saat diwawancara sejumlah awak media, Sabtu.
Razilu menambahkan, Kunker ke Bapas sangat khusus. Pasalnya, Bapas Baubau telah berhasil mengikuti seleksi sampai ke tingkat Tim Penilaian Nasional (TPN) untuk pembangunan ZI menuju WBK.
“Saya yakin pada Bapas Baubau melakukan beberapa hal supaya nanti pada masanya, Kepala Bapas Baubau bisa naik ke mimbar untuk menerima penghargaan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) pada Hari Anti Korupsi sedunia, 10 Desember 2023 mendatang,” ungkapnya.
Sementara Kepala Bapas Baubau Sri Maryani mengatakan, sejauh ini pihaknya telah melakukan pembenahan pada enam area perubahan sesuai dengan indikator yang telah ditentukan.
Serta, melakukan transformasi pelayanan secara digital dengan memanfaatkan teknologi informasi, sehingga masyarakat sebagai pengguna layanan serta stakeholder terkait merasakan dampak ekonomis, efektifitas, dan efisien.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan program pencegahan terhadap potensi timbulnya perilaku penyimpangan kewenangan seperti korupsi, pungli, pemerasan, dan gratifikasi melalui internalisasi dan public campaign secara masif dan sistematis sehingga telah tercipta tata kelola pemerintahan yang akuntabel dan bersih dari korupsi.
“Dengan dimaksimalkannya peningkatan sarana prasarana dan penerapan berbagai inovasi pelayanan publik yang tersedia, maka proses layanan Bapas Baubau telah menunjukkan peningkatan kualitas pelayanan publik yang semakin baik dan prima,” ujarnya.
Kata dia, pihaknya juga membuat inovasi untuk menyederhanakan layanan birokrasi dengan memanfaatkan teknologi informasi maupun dalam bentuk kegiatan bekerjasama dengan mitra instansi terkait.
Inovasi untuk menyederhanakan layanan ini, lanjut dia, sangat penting mengingat wilayah kerja Bapas Baubau meliputi sembilan kabupaten dan kota. Diantaranya, Kota Baubau, Kabupaten Buton, Buton Selatan, Buton Tengah, Buton Utara, Wakatobi, Muna, Muna Barat, dan Bombana.
Sri Maryani mengurai ada empat inovasi berbasis aplikasi. Mulai dari LAKILI (Layanan Tracking Litmas) untuk memberikan kemudahan dan berbiaya hemat bagi mitra instansI kepolisian dalam hal permintaan Litmas dan Pendampingan ABH.
Kemudian, ada aplikasi LABONI (Layanan Bimbingan Online) untuk mempermudah layanan dan berbiaya hemat dalam hal kewajiban lapor diri dan mengikuti program pembimbingan bagi klien Bapas Baubau yang berdomisili di daerah-daerah kepulauan terpencil.
Selanjutnya, aplikasi LAPOBAR (Layanan Pos Bapas Raha) untuk mempermudah dan menghemat biaya menjadi nol rupiah dalam hal proses serah terima WBP Rutan Raha.
Kemudian, tambah Sri Maryani, ada aplikasi SIDAK (Pengawasan dan Penindakan Aduan Klien) sebagai media pengaduan tak berbiaya bagi masyarakat jika mengetahui atau merasakan dampak pelanggaran klien dalam masa pengawasan program Asimilasi Rumah dan Integrasi CB/PB/CMB.
“Dan satu inovasi berbasis kegiatan yaitu TANDU (Treatment dan Assesmen Terpadu) merupakan program yang ditujukan bagi klien khusus untuk kasus narkotika bekerja sama dengan BNN Kota Baubau,” tandasnya.
Kunjungan tersebut disambut hangat oleh Kepala Bapas Baubau Sri Maryani dan Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIA Baubau Herman Mulawarman. (irm)