BAUBAU, WARAWARANEWS.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, melakukan kunjungan kerja ke Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Kunker tersebut memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Baubau cukup selama bulan suci Ramadhan.
Berdasarkan rundown acara yang diterima Warawaranews.com, Sabtu (8/3/2025), kedatangan Bahlil bertujuan untuk meninjau kesiapan sektor energi dan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam menghadapi Ramadhan.
Dalam kunjungan tersebut, Bahlil Lahadalia didampingi Plh Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, Ketua Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi BPH Migas, Erika Retnowati, Wakil Gubernur Sultra, Ir. Hugua dan sejumlah kepala daerah serta unsur muspida di jazirah Kepulauan Buton.
Kunjugan Menteri ESDM Bahlil memeriksa langsung Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Kota Baubau. Salah satunya antara lain SPBU 74.93723, dan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) 30MW Baubau, serta Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Baubau.
Mentri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan, meliputi tentang inpeksi BBM Baubau tentang ketersediaan selama bulan suci ramadhan masih terpenuhi, mulai dari mulai dari pertalite, pertamax hingga keteralhamdulillah termasuk mengenai tentang Listrik.
“Jadi kapasitas cadangan BBM yang dimiliki bisa terpenuhi dan tidak ada masalah,” beber Bahlil Lahadalia saat mengelar konfrensi pers pada awak media Baubau, Minggu (9/3/2025).
Dijelaskan pula, kualitas BBM Ron 90 dan Ron 92. Bahlil meminta agar membuat sampel dan di tampilkan disetiap SPBU sehingga menjadi perbanding untuk memberikan edukasi pada masyarakat Kota Baubau. Sehingga kualitas BBM dapat dibedakan dalam spesifikasinya.
“Jadi Ron 90 yang di subsidi sedangkan Ron 92 harga pasar yang tidak disubsidi, dengan kata lain kalau Ron 92 naik maka naik pula harganya sedangkan Ron 90 itu tidak,” jelasnya didepan media awak.
Bahlil menambahkan, TBBM yang terletak di Kota Baubau menyiapkan 54 persen pasokan minyak jenis solar. Minyak tersebut disalurkan di daerah Sulawesi dan luar Sulawesi.
“Jadi tidak hanya di Sulawesi tetapi didaerah Maluku bahkan menyuplai sampai daerah Nusa Tenggara Timur, dan Kabupaten Bima” tutupnya.