Aksi Dorong Mahasiswa dan Polisi Sempat Terjadi saat Demo Di depan Polres Baubau

In Baubau, Lokal

BAUBAU, WARAWARANEWS.com kericuhan yang mewarnai unjuk rasa di depan Kantor Kepolisian Resor atau Polres Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada, Senin (29/5/2023).

kericuhan terjadi akibat aparat kepolisian menghalangi mahasiswa yang hendak membakar ban di depan Polres Baubau.

Aksi solidaritas para mahasiswa di Kota Baubau ini semulanya berjalan dengan tertib dan lancar.

Namun situasi mulai memanas saat massa aksi mulai membakar ban di depan Kantor Polres Baubau.

Dari pantauan di lapangan.  saling dorong antara petugas dan mahasiswa tak dapat terhindarkan.

akibat pihak kepolisian hendak memadamkan ban yang dibakar oleh massa aksi.

Terlebih saat aparat kepolisian memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan atau APAR.

Saat menyemprotkan APAR, mahasiswa mencoba menghalangi sehingga saling dorong antara mahasiswa dan petugas kembali terjadi.

Selain itu, salah seorang massa aksi juga mencoba merebut ban bekas yang diamankan oleh pihak kepolisian, namun ban bekas itu tetap berhasil diamankan.

Aksi saling dorong antara mahasiswa dan petugas kepolisian yang berjaga tidak berlangsung lama, sebab dapat diredam oleh petugas lainnya.

Para mahasiswa yang berdemo di Kantor Mapolres Baubau itu lantas meninggalkan tempat sebab tak dapat menemui Kapolres Baubau.

Aksi unjuk rasa tersebut merupakan aksi solidaritas para mahasiswa di Kota Baubau, usai adanya salah seorang mahasiswa yang menjadi korban penganiayaan orang tak dikenal.

Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pemegang Masa Depan Bangsa Indonesia Kepulauan Buton (PAMDI Kepton) akan melakukan aksi di Kantor Mapolres Baubau.

Massa aksi ini turun kejalan untuk meminta pihak Kepolisian Resor atau Polres Baubau untuk menangkap pelaku yang melakukan penganiayaan kepada aktivis di Baubau.

Salah seorang orator, Irwan mengatakan, aksi ini buntut dari kekecewaan mahasiswa yang merasa salah seorang rekannya menjadi korban intimidasi oleh aksi oknum premanisme.

Ia menilai, pihak kepolisian terlihat lamban dalam menangani kasus penganiayaan yang menimpa rekannya.

“Jadi kami turun hari ini karena bentuk kekesalan kami kepada pihak kepolisian,” jelasnya dalam narasi orasinya.

Dia menambahkan, agar kepolisian dapat mengawal kasus tersebut sehingga pelaku dapat terungkap dan diamankan.

Penulis : Eke

Join Our Newsletter!

Love Daynight? We love to tell you about our new stuff. Subscribe to newsletter!

You may also read!

Lonjakan Harga, Pemkot Baubau Gelar Pasar Murah

BAUBAU, WARAWARANEWS.com – Beberapa pekan lalu harga Sembako dipasar semakin melonjak, hal itu disebabkan akibat curah hujan yang semakin

Read More...

Seorang Warga Di Busel Tewas Ditelan Ular Piton Sepanjang 8 Meter

BUTON SELATAN, WARAWARANEWS.com– Seorang Kakek, La Noti (63), warga  Kelurahan  Majapahit, Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, ditemukan

Read More...

Rapat Paripurna DPRD, Wakil Walikota Baubau Paparkan Raperda APBD 2024

BAUBAU, WARAWARANEWS.com – Rapat Paripurna DPRD Kota Baubau membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan

Read More...

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Mobile Sliding Menu