BUTON, WARAWARANEWS.com – Bentrokan antar pemuda kembali terjadi di Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, Kamis (29/6/2023) siang.
Baku saling lempar batu antara kedua kelompok pemuda terus terjadi, aparat keamanan TNI Polri yang melakukan pengamanan turut dilempari batu.
“Mereka serang kami, makanya kita balas,” teriak seorang pemuda kepada anggota polisi yang melakukan pengamanan, Kamis (29/6/2023).
Bentrokan ini terjadi sekitar pukul 13.00 Wita disaat warga sedang saling mengunjungi di momen lebaran Idul Adha.
Namun secara tiba-tiba jalan poros Takimpo dan Kombeli antara kedua kelompok mulai bentrok dan saling serang dengan menggunakan batu.
Aparat keamanan dari Polres Buton dan TNI dari Koramil 1413-02 Pasarwajo yang berada di lokasi kejadian berusaha meredam bentrokan.
Namun, kedua kelompok pemuda terus saling serang dan aparat keamanan pun dilempari batu, sehingga aparat polisi menembakan gas air mata kearah salah satu kelompok pemuda.
Setelah beberapa saat kemudian, aparat keamanan baru berhasil mengendalikan situasi. Kedua kelompok disuruh mundur oleh aparat keamanan sejauh puluhan meter.
Sementara itu, dilokasi kejadian terlihat tumpukan batu berserakan diatas jalanan. Kemudian toko yang berada didepan jalanan hancur dilempari batu.
Kemudian, kaca jendela rumah warga pecah dan atap-atap rumah bocor akibat terkena lemparan batu.
“Ya kena lemparan, ini antara remaja-remaja, jadi saya minta kepada pemerintah agar secepatnya dicarikan solusinya, jangan berlarut-larut. Jangan sampai ada kejadian berikutnya. Jadi saya harap secepatnya bisa ditangani,” kata seorang warga, Tamrin.
Sementara itu, Kapolres Buton, AKBP Rudy Silaen, yang berada dilokasi kejadian, mengatakan, bentrokan ini terjadi karena ketersinggungan antar pemuda.
“Kejadian ini memang sudah terjadi diwaktu sebelumnya. Memang perlu pengawasan dari masing-masing orangtua karena memang anak-anak ini pemuda yang masih serba tanggung sehingga perlu diantisipasi orangtua,” kata Rudy.
Ia menambahkan esok pihaknya akan melakukan pertemuan dengan kelompomk pemuda termasuk para tokoh masyarakat sehingga tidak terjadi bentrokan kembali.
“ Nanti kita akan kasih bertemu, dan meminta menahan diri masing-masing kelompok dan melakukan penjagaan di masing-masing tempat dan kita buat kesepakatan kedepan sehingga masing-masing bisa hilang ego dan sama-sama merasa anak bangsa,” ujar Rudy.