BAUBAU, WARAWARANEWS.com – BPJS terus meningkatkan pelayanan kesehatan secara intensif serta mendukung keberlangsungan penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) wilayah tersebut. Oleh karena itu, BPJS dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bauba, Sulawesi Tenggara (Sultra) berkolaborasi dan sepakat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Walikota Baubau, Wa Ode Hamsinah Bolu dalam kegiatan Forum Kemitraan Pengelolaan Kerja Sama Fasilitas Kesehatan dengan Pemangku Kepentingan yang berlangsung pada Rabu, tanggal 18 Juni 2015 di Aula Kantor Walikota.
“Keaktifan BPJS Kesehatan dalam membangun komunikasi dengan pertemuan yang terstruktur patutlah diberikan apresiasi. Tentunya kami (Pemkot) menyambut baik dan membuka diri dalam meningkatkan pelayanan Kesehatan. Kalau tujuannya adalah memberi pelayanan yang terberbaik ke masyarakat,” ujar Hamsinah.
Menurut Hamsinah, cakupan kepesertaan dalam program JKN untuk masyarakat seluruh Kota Baubau belum sepenuhnya mencapai 100%. Maka pihaknya akan meminta kepada Dukcapil untuk membersihkan kepesertaan, pasalnya, dikhawatirkan akan ada double data. Hal ini bertujuan agar semua ter-cover.
“Sehingga kita juga leluasa dari pelayanan, minimal yang terbaik. Tapi seperti saya katakan bahwa Pelayanan dalam hal kesehatan ini prioritas bagi Pemkot Baubau sehingga dalam segala keterbatasan tetap akan kami perhatikan,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Baubau, Diah Eka Rini mengatakan, dukungan penuh dari pemerintah daerah sangat membantu BPJS Kesehatan dalam menjalankan program JKN khususnya di Kota Baubau.
“Selain penyediaan sarana dan prasaran di fasilitas kesehatan baik itu di rumah sakit maupun di puskesmas. Hal ini demi meningkatkan mutu layanan di fasilitas kesehatan sehingga pelayanan terhadap peserta JKN menjadi lebih berkualitas,” pungkasnya.
Selain itu, Diah juga menjelaskan, Universal Health Coverage (UHC) tidak hanya memberikan maanfaat bagi keberlangsung program JKN, namun dapat memastikan masyarakat dapat menggunakan layanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dibutuhkan, dengan kualitas pelayanan yang cukup dan efektif.
“Cakupan peserta sudah terpenuhi sesuai standar UHC, namun perlu dukungan pemenuhan tenaga medis, seperti Dokter Umum, Dokter Spesialis, hingga dukungan pemerintah daerah dalam peningkatan kompetensi dokter memberikan pelayanan khususnya penatalaksanaan pelayanan non spesialistik 144 Diagnosa yang harus tuntas di FKTP,” tuturnya.
Diah Eka Rini berharap dukungan penuh dari asosiasi profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia (DI) , Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) , bahkan sampai Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
“Jika tenaga kesehatannya berkualitas maka peserta JKN dapat dilayani dengan maksimal,” imbuhnya.
Langkah tersebut dapat memberikan kememudah bagi peserta JKN yang mendapatkan layanan cepat, mudah, dan setara Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).
“Dengan kolaborasi yang semakin erat antara Pemkot Baubau dan BPJS Kesehatan, diharapkan kualitas pelayanan kesehatan di daerah ini dapat meningkat dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat serta memberikan pelayanan terbaik,” tandasnya.