BAUBAU, WARAWARANEWS.com – Sebuah video yang memperlihatkan dua pelajar SMP di Kota Baubau, Sulawesi tenggara, berkelahi di belakang sekolah viral di media sosial, Selasa (20/6/2023).
Perkelahian dua pelajar tersebut disaksikan para pelajar lainnya yang mengompori keduanya tanpa ada yang mencegah perkelahian tersebut.
“Langsung skak dia, smackdown dia,” teriak teman-teman dari kedua siswi yang terlibat perkelahian dalam video tersebut, Selasa.
Dalam video yang berdurasi sekitar 45 detik terlihat para pelajar yang menyaksikan perkelahian itu berteriak dan berjingkrak seperti memberikan semangat kepada keduanya.
Tak berapa lama kemudian, terlihat seorang pelajar putri lainnya yang menggunakan pakaian pramuka bergerak mendekati keduanya dan berupaya untuk menghentikan perkelahian tersebut.
Kemudian diikuti para pelajar lainnya dengan mencoba menarik untuk memisahkan kedua pelajar yang baku pukul.
Setelah ditelusuri, kedua pelajar yang berkelahi tersebut adalah JR (13) dan SR (14) yang merupakan siswi dari pelajar SMP yang berada di Kecamatan Bungi, Kota Baubau dan perkelahian tersebut terjadi pada Sabtu (17/6/2023) saat hendak menerima rapor dan penerimaan siswa baru.
“Kemarin itu kan memang kami ada kegiatan penerimaan rapor dan ternyata kita tidak tahu (perkelahian) dan tidak laporan sehingga kita langsung pulang dan sudah tidak ada guru,” kata Kepala Sekolah, Husni M.
Husni mengaku mendapat kiriman video dan kaget setelah menonton video perkelahian ternyata adalah kedua siswinya.
“Saya langsung telpon teman-teman guru BK, kebetulan kedua siswa itu berdekatan rumahnya, saat ditanyakan katanya awalnya main-main tapi karena ada temannya yang kompori sehingga terjadilah salah faham,”ujar Husni.
Ia menambahkan, pihaknya telah memanggil para pelajar yang terlibat perkelahian dan juga pelajar yang menyaksikan dan mereka aksi perkelahian tersebut.
Husni kemudian memberikan nasehat dan imbauan kepada para pelajar untuk tidak melakukan tindakan yang tidak terpuji.
Ia mendamaikan kepada pelajar tersebut dan mengarahkan para pelajar untuk saling memaafkan dan tidak lagi kasus serupa yang terjadi.
“Setiap apel pagi saya sudah mengimbau untuk tidak mambawa hape dan membuat video apalagi yang berkelahi itu, ini hal yang pertama dan terakhir kalau tidak akan diberikan sanksi sesuai aturan sekolah,” katanya. (kompas.com)