BUTON SELATAN, WARAWARANEWS.com – Angka stunting di Buton Selatan telah menurun sejak beberapa tahun terakhir.
Penurunan ini merupakan upaya keras yang dilakukan pemerintah daerah kabupaten Buton Selatan.
Pelaksanaan Jabatan (PJ) Bupati Buton Selatan La Ode Budiman dalam sambutannya mengatakan, Pemkap Busel terus berupaya melakukan percepatan, pencegahan dan penanggulangan stunting.
“Salah satu upaya tersebut melalui rembuk stunting, dalam rangka Intervensi penurunan stunting terintegrasi serta semua upaya penanggulangan stunting di Buton Selatan di perlukan komitmen dari semua Pihak,” kata Budiman didepan peserta pertemuan percepatan penurunan stanting di gedung Lamaindo jalan Gajah Mada, Kecamatan Batauga, Kelurahan Laompo, Kabupaten Buton Selatan, Jum’at (28/07/2023).
Pemkab Busel berada di 45 persen pada tahun 2021 dan berhasil turun hingga 30 persen 2022. Oleh karena itu, Pemkab Busel Optimis menargetkan tahun 2024 bisa mencapai 14 persen untuk target Nasional di Tahun 2024.
Sehingga Target Nasional pada Tahun 2024 bisa mencapai 14 persen dan bisa bebas stunting untuk Pemkab Busel serta bisa menghasilkan generasi masa depan yang sehat, produktif dan memiliki daya saing kuat.
Budiman menambahkan, Tugas menurunkan angka stunting bukan hanya Tupoksi jajaran kesehatan atau Individu saja, tetapi diperlukan satu kesatuan yang terintegrasi mulai dari pengambil Kebijakan para OPD terkait, Camat, Kepala Desa, Organisasi Wanita (Darmawanita), PKK, Organiasasi Profesi, Perguruan Tinggi, para pelaku Usaha sampai ke tingkat Masyarakat .
“Melalui Rembuk Stunting diharapkan bisa menghasilkan Komitmen bersama untuk percepatan penanganan dan penurunan Stunting,” ungkapnya.
Dijelaskan pula, Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita berusia dibawah 5 tahun, akibat kekurangan gizi Kronis dan infeksi berulang terutama pada 1000 anak hak pasien keluarga.
Di Kabupaten Buton Selatan jumlah keseluruhan penyakit yang terjadi pada suatu waktu tertentu (Prevalensi) stunting tahun 2020 mencapai 32 persen atau sekitar 1000 Balita menderita Stunting.
Namun Intervensi gizi Spesifik dan sensitif, penurunan stunting serta hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2019 prevalensi stunting mencapai 46 persen.
Kemudian pada tahun 2021 prevalensi 45,2 persen sehingga tahun 2022 mengalami penurunan yang cukup signifikan menjadi 32,6 persen dan berdasarkan Elektonik Pencatatan Dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) pada tahun 2022 berhasil menurunkan 26,8 persen dan semua itu tidak bisa terlepas dari peran lintas sektor dalam upaya penurunan stunting.
“Terbukti tahun lalu dari 45 persen turun menjadi 32 persen, dan target tahun ini (2023) kami akan lakukan penurunan, dimana tahun 2024 target Nasional kami harapkan pemerintah Buton Selatan bisa mencapai 14 persen,” tutup Budiman
Usai mengelar rembuk stanting dilanjutkan dengan penanda tanganan komitmen Pengalangan.
Diketahui kegiatan rembuk stanting di hadiri Forum Pimpinan Daerah (Forkopimda), Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat se-kabupaten Busel, Kades se-kabupaten Busel.