BAUBAU, WARAWARANEWS.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau secara spontan mendukung program Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Program tersebut bernama Sekolah aman bencana.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau Meizah Tamsir mengatakan, program BPBD yang diberi nama sekolah aman bencana sangat urgent (penting), pasalnya peserta didik mulai dari SD, SMP, bahkan tingkat SMA masi banyak belum memahami bagaimana menyelamatkan diri serta menolong orang lain ketika terjadi sinyal bencana.
“Kita siap untuk membantu mereka, dan mempersiapkan peserta didik untuk mendengarkan arahan dan pelatihan memberikan edukasi early warning system,”tutur Tamsir saat ditemui awak media, Kamis (8/6/2023).
Mantan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Baubau menambahkan, selain bencana, peserta didik juga harus diberikan edukasi bagaimana penanganan cara ketika terjadi kebakaran di sekolah-sekolah yang dilakukan oleh Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat).
“Pelatihan penanganan pemadaman api ketika terjadi kebakaran ini penting karena ini juga bagian dari Satuan Pendidikan Aman Bencana,” jelasnya.
“Inilah adalah sinergitas antara lembaga untuk duduk bersama-sama untuk bagaimana agar anak-anak paham bagaimana ketika terjadi bencana disekitar ketika mereka berada,” tutup Tamsir.
Ditempat yang berbeda Kepala BPBD Muslimin Hibali mengatakan, Sekolah program aman bencana yang sudah ditetapkan Pemerintah Kota (Pemkot) di Dua kecamatan. Kecamatan Sorawolio dan Wolio yang menjadi prioritas program Sekolah aman bencana.
“Mulai dari, SD, SMP, SMA, ada sasaran kesana (tiap sekolah) memberikan edukasi pada siswa dan siswi,” ungkapnya.
Kata Muslimin, Tidak menutup kemungkinan hanya dua kecamatan yang akan dilaksanakan, bahkan seluruh kecamatan yang ada kota Baubau akan mengelar edukasi, bagaimana mengatasi dan penyelamatan ketika terjadi bencana.
“Kalau sekolah memprogramkan dan pemateri dari lembaga terkait yang paham dengan bencana tersebut itu bagus. karena peserta didik utamanya SMP dan SD ketika terjadi bencana mereka sudah tau bagaimana menyelamatkan dirinya, bagaimana menolong orang lain,”pungkasnya.
Kata dia, Alasan kenapa harus target peserta didik, pasalnya bangunan sekolah di kota Baubau sudah ada yang lantai dua, Kemudian mereka adalah generasi yang akan lanjut sekolah keluar daerah. dimana daerah tersebut rawan bencana seperti gempa dan lain sebagainya.
“Itu ketika terjadi guncangan saja, peserta didik yang ada di lantai dua dan tiga mereka akan kebingungan, karena belum tau cara menyelamatkan diri sehingga mereka lompat,” tandasnya.